fikriauliya / realcount Goto Github PK

Saat ini tampilan C1 yang disuguhkan ke contributors masih pure random. Untuk skala besar most probably akan hit yang masih belum terisi/baru terisi satu. Tapi ketika sudah cukup saturated, akan sayang kalau formulir C1 yang sama berulang2 diisi oleh beberapa orang, sementara masih ada C1 yang belum dinilai.

Salah satu cara adalah mengambil dari data yang belum diisi saja, tidak randomly select from the entire data set.

Saya harus klik dulu baru bisa mulai input

Saya bisa bantu buat Pull Requestnya. sebentar ya

Sepertinya animo melanjutkan besar ya :).

Saya penasaran, fork2 ini apakah nanti akan digabungkan dalam 1 website yang sama atau terpisah2? Jika terpisah, akan lebih baik kalau feature nya berbeda2 satu sama lain sehingga saling distinguish each other.

Otherwise, sayang saya rasa kalau data dari crowd tersegmentasi di berbegai server.

Tambah persentase untuk jumlah suara masing-masing calon dan jumlah data form yang sudah masuk. Karena nilai persentase lebih mudah dicerna.

Misal:

• Total terisi: 16303 forms (xx%)
• Prabowo: 447302 (45.69%)
• Jokowi: 522367 (53.36%)
• Rusak: 9138 (0.93%)

Mungkin ada yang bisa bantu pakai jquery / css untuk rotate?

Idea:

1. Tambahin tombol rotate 90 derajat, rotate 180 derajat.
2. Ketika di klik tombolnya, add class ke image .rotate-90 atau .rotate-180
3. Tambahin css

.rotate-90 {
    transform:rotate(90deg);
    -ms-transform:rotate(90deg); /* IE 9 */
    -webkit-transform:rotate(90deg); /* Opera, Chrome, and Safari */
}
.rotate-180 {
    transform:rotate(180deg);
    -ms-transform:rotate(180deg); /* IE 9 */
    -webkit-transform:rotate(180deg); /* Opera, Chrome, and Safari */
}

Saran dari Raja di sini yang dijelaskan oleh Pak Ruli: "menampilkan data TPS / Kelurahan / Kecamatan / Kabupaten / Provinsi berdasarkan database, supaya user bisa verifikasi entry data untuk TPS yang benar."

FYI, saat ini abuse dieliminir dengan match entry dari user lain untuk TPS yang sama. Hanya jika ada > 1 entry yang SAMA, maka isian itu akan counted.

For example, untuk TPS #101, user A first entered [Prabowo: 15, Jokowi: 16, Broken: 2]. Input ini saja belum dianggap valid. Kemudian jika ada user B entered [Prabowo: 15, Jokowi: 16, Broken: 2], maka input itu baru dianggap valid. Tapi jika user B enterd [Prabowo: 105, Jokowi: 216, Broken: 2], maka semua input TPS #101 dianggap invalid.

Algo ini bisa Eve abuse dengan enter random numbers ke semua TPS, maka semua input akan invalidated :P. Ini bisa diprevent dengan ambil majority vote. Tapi sekali lagi bisa diabuse jika Eve, Mallory, dan Charlie kerja sama melakukan itu semua.

Saya rasa solusinya tetap butuh manual human report untuk hal ini.

Logging in via Facebook produces the error that can be seen on the attached screenshot. Performing the login before and after signing up using the same email address as my Facebook produces the same error.

Seperti yang disarankan Pak Ainun di sini, data yang dikumpulkan bakal (lebih?) berguna kalau bisa di-export. Detilnya belum dibahas tapi.

Karena saya dengar banyak yang fork dan berusaha melanjutkan sistem ini, saya ingin melaporkan beberapa hal:

Data TPS yang digunakan mas Pahlevi (https://github.com/fikriauliya/realcount/blob/master/db/data) itu tidak lengkap. Data itu tadinya diambil dari http://digger-soft.com/pemiluc1/csv2.php yaitu usaha serupa untuk crowdsourcing data entry C1. Saya bisa pahami alasannya, toh Pahlevi membuat sistem ini secara eksperimental.

1. Data itu hanya ada sekitar 21rb TPS, padahal riilnya ada sekitar 480rb TPS.
2. Untuk row 1-1422, nomer TPS untuk setiap kelurahan itu terduplikasi. Untuk row 1423 dan selanjutnya sudah benar. Akibatnya, untuk kelurahan2 tersebut, crowdsourcer selalu mengerjakan TPS yang itu-itu juga. Setidaknya TPS tersebut menjadi sangat valid :-)

Silahkan cek #2 di mana @fajran sudah mengupload data TPS yang valid (lihat conversation di issue tersebut, ada link ke data yang paling update). Tapi perlu ada penyesuaian dengan format yang digunakan @fikriauliya -- intinya sih tinggal ambil entry di level 4, lalu ambil semua kelurahan, dan buat row sejumlah TPS di setiap kelurahan.

Saran saya, kalau mau tetap memanfaatkan usaha crowdsourcing yang sudah dilakukan tanggal 12 Juli 2014, foreign key tps_id di crowd_inputs diganti menjadi composite kelurahan_id dan tps_id dari tabel tps (ini agak membingunkan karena ada 2 field tps_id, satu di crowd_inputs, satu di tps, dan maknanya sangat berbeda).